Salafy Magelang FATAWA PENJELASAN NABI MUHAMMAD ﷺ TENTANG MAKNA TAUHID

PENJELASAN NABI MUHAMMAD ﷺ TENTANG MAKNA TAUHID

Oleh: al-Ustadz Hari Ahadi حفظه الله

Hak terbesar Allah atas hamba-hamba-Nya ialah agar mereka menjalankan tauhid, yaitu beribadah hanya kepada Allah. Di hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ menerangkan tentang makna tauhid tersebut.

وعن معاذ بن جبل -رضي الله عنه- قال: كنت رديف النبي – ﷺ- على حمار فقال لي: «يا معاذ أتدري ما حق الله على العباد، وما حق العباد على الله؟» قلت: الله ورسوله أعلم. قال: «حق الله على العباد أن يعبدوه ولا يشركوا به شيئًا، وحق العباد على الله أن لا يعذب من لا يشرك به شيئًا» قلت: يا رسول الله أفلا أبشر الناس؟ قال: «لا تبشرهم فيتكلوا» أخرجاه في الصحيحين

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

“Saya pernah ikut di belakang Nabi ﷺ di atas seekor keledai, kemudian beliau berkata kepadaku, ‘Wahai Mu’adz, tahukah kamu apakah hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya, dan apa hak hamba-hamba-Nya yang pasti dipenuhi oleh Allah?’

Saya menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui’, kemudian beliau menjelaskan,

‘Hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya ialah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, sedangkan hak hamba yang pasti dipenuhi oleh Allah ialah Dia tidak akan menyiksa orang-orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.’

Lalu saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bolehkah saya menyampaikan berita gembira ini kepada orang-orang?’

Beliau menjawab, ‘Jangan, karena khawatir membuat mereka pasrah.'”

📕 H.R. Al-Bukhari (128) dan Muslim (32)

sumber :
http://t.me/ukhuwah_anak_kuliah

Postingan Terkait