Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, dari Al-A’masy, dari Barah, dari Abdurrahman, dari Kharasyah bin Al-Hurri berkata: Saya melihat Umar radhiyallahu ‘anhu memukul seorang yang paling bersemangat berpuasa di bulan Rajab, sehingga beliau menempatkan piring-piring makanan lalu beliau berkata:
“Makanlah kalian, karena sesungguhnya bulan (Rajab) ini adalah bulan yang dulu diagungkan oleh orang-orang jahiliyah (Musyrikin).”
Dalam riwayat Thabrani (wafat 360 H) sebagaimana dalam Al-Mu’jam al-Ausath 7636 : Kharasyah bin Al-Hurri berkata : Aku pernah melihat Umar bin al-Khaththab memukul orang yang paling bersemangat dalam puasa bulan Rajab, sampai dihidangkan untuk mereka piring-piring penuh makanan lalu beliau berkata:
“Bulan Rajab, apa itu bulan Rajab? Sesungguhnya bulan Rajab itu adalah bulan yang diagungkan oleh orang-orang jahiliyah. Maka tatkala datang Islam hal ini ditinggalkan.”
Dalam kitab Al-Mushannaf 9761 karya Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yg shahih dari jalan Ashim bin Muhammad dari ayahnya berkata: Dulu Ibnu Umar jika beliau melihat ada manusia dan apa yang mereka persiapkan untuk menyambut bulan Rajab beliau membenci hal itu.
Dalam kitab al-Mushannaf karya Abdurrazzaq (wafat tahun 211 H) dengan sanad yang shahih: Dari Ibnu Juraij dari Atha berkata: Dulu Ibnu Abbas melarang dari berpuasa dalam bulan Rajab semuanya, agar jangan sampai dijadikan sebagai hari raya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah (wafat tahun 728 H) dalam Al-Majmu’ al-Fatawa 25/290 berkata:
” Dan adapun puasa bulan Rajab secara khusus, maka hadits-haditsnya semuanya lemah bahkan palsu, para ulama tidak bersandar sedikitpun dengannya, dan bukan termasuk hadits lemah yang bisa diriwayatkan dalam fadha’il amal, bahkan kebanyakannya termasuk hadits-hadits yang palsu lagi didustakan (atas nama Nabi shallallahu alaihi wasallam). Hingga perkataan beliau: Telah shahih bahwasanya Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu dahulu memukul tangan-tangan manusia agar meletakkan tangan-tangan mereka ke makanan di bulan Rajab, dan beliau berkata:
“Janganlah kalian menyamakannya dengan bulan Ramadhan.”
Dan masuklah Abu Bakr lalu beliau melihat keluarganya telah membeli gelas-gelas untuk air dan mereka bersiap-siap untuk berpuasa, maka beliau berkata: “Apa ini?” Mereka menjawab: “Untuk berpuasa di bulan Rajab.”
Maka beliau berkata: “Apakah kalian menginginkan menyerupakan Rajab dengan Ramadhan?” Lalu beliau memecah gelas-gelas tadi. Maka kapan ia berbuka pada sebagiannya, maka tidak dibenci berpuasa sebagian Rajab.
Disarikan oleh Syaikh Doktor Arafat Al-Muhammady hafizhahullah.
Sumber : http://forumsalafy.net/jangan-mengkhususkan-bulan-rajab-dengan-puasa/