Batasan Toleransi
BATASAN TOLERANSI Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsari Toleransi selama ini terbukti cukup ‘sakti’ dan banyak memakan korban dari umat Islam yang memang hidup di tengah masyarakat yang majemuk. Toleransi kerap kali dijadikan sebagai pembenar untuk melegalkan perbedaan dan perselisihan meskipun hal tersebut sudah menyentuh prinsip-prinsip agama. Bagaimana sesungguhnya konsep toleransi dalam Islam? Perbedaan […]
Ketika Orang Islam Telah Meniru Orang Kafir
KETIKA ORANG ISLAM TELAH MENIRU ORANG KAFIR Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman Islam dengan konsep, aturan, dan jalannya telah meletakkan jurang pemisah antara kekafiran dan keimanan, kesyirikan dan ketauhidan, kebatilan dan kebenaran, kebid’ahan dan sunnah. Jurang pemisah ini sesungguhnya menjadi ujian besar bagi manusia dalam hidup. Maukah mereka tunduk pada aturan itu atau mereka […]
WASPADAI PEMURTADAN DI BALIK SLOGAN TOLERANSI
WASPADAI PEMURTADAN TANPA SADAR DI BALIK SLOGAN “TOLERANSI” Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Muhammad al-Junaid hafizhahullah ﻻ ﺭﻳﺐ ﺃﻥ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﺑﺠﻤﻴﻊ ﻣﻠﻠﻬﻢ ﻳﺒﻐﻀﻮﻥ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺃﻫﻠﻪ ﻭﻳﻌﺎﺩﻭﻧﻬﻢ، ﻭﻳﺴﻌﻮﻥ ﻹﺿﻌﺎﻓﻬﻢ ﻭﺗﻤﺰﻳﻘﻬﻢ، ﻭﺇﻃﻔﺎﺀ ﻧﻮﺭ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺣﺠﺒﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ. ﻭﻗﺪ ﺩﻟﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ، ﻭﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﺑﻪ ﺭﺑﻨﺎ –ﻋﺰ ﻭﺟﻞ– ﺍﻟﺬﻱ ﺧﻠﻘﻨﺎ ﻭﺧﻠﻘﻬﻢ، ﻭﻫﻮ ﺃﺩﺭﻯ ﺑﻨﺎ ﻭﺑﻬﻢ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺃﺣﺪ، ﻭﺃﻋﺮﻑ ﺑﻈﻮﺍﻫﺮ […]
MEMBENCI ORANG-ORANG KAFIR BUKAN BERARTI BOLEH BERBUAT JAHAT TERHADAP MEREKA
MEMBECI ORANG-ORANG KAFIR BUKAN BERARTI BOLEH BERBUAT JAHAT TERHADAP MEREKA Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Muhammad al-Junaid hafizhahullah ﺇﻥ ﺑﻐﻀﻨﺎ ﻟﻠﻜﻔﺮ ﻭﺃﻫﻠﻪ ﻭﺩﻋﺎﺗﻪ ﻻ ﻳُﺒﻴﺢ ﻟﻨﺎ ﺃﻥْ ﻧﻌﺘﺪﻱ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻓﻲ ﺑﻼﺩﻧﺎ ﺃﻭ ﻋﻠﻰ ﺃﻣﻮﺍﻟﻬﻢ ﺃﻭ ﻋﻠﻰ ﺃﻋﺮﺍﺿﻬﻢ، ﻷﻧﻬﻢ ﺩﺧﻠﻮﻫﺎ ﻭﺃﻗﺎﻣﻮﺍ ﻓﻴﻬﺎ ﺑﻌﻬﺪ ﻭﺃﻣﺎﻥ، ﺃﻭ ﺃﻥْ ﻧُﺤْﺪِﺙ ﻓﻲ ﺑﻼﺩﻫﻢ ﺇﻥْ ﺳﺎﻓﺮﻧﺎ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﺃﻭ ﻋﺸﻨﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﺎ ﻻ […]
Larangan Memberikan UCAPAN SELAMAT Kepada Orang-Orang Kafir Atas Hari-hari Raya Mereka
LARANGAN MEMBERIKAN “UCAPAN SELAMAT” KEPARA ORANG-ORANG KAFIR ATAS HARI-HARI RAYA MEREKA [termasuk ucapan “Selamat Natal”, atau “Selamat Tahun Baru”, (yakni tahun baru masehi atau imlek, dll), pen ] Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata, “Adapun memberikan ucapan selamat kepada mereka (orang-orang kafir) atas syi’ar-syi’ar kufur yang menjadi kekhususan mereka maka hukumnya HARAM dengan kesepakatan (para […]
BOLEHKAH TURUT SERTA MERAYAKAN HARI RAYA ORANG KAFIR
BOLEHKAH TURUT SERTA MERAYAKAN HARI RAYA ORANG KAFIR Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz رحمه الله Pertanyaan: Sebagian kaum Muslimin ikut serta dalam perayaan hari raya orang Nasrani, apa nasehat anda? Jawaban: Tidak diperbolehkan bagi Muslimin dan Muslimat untuk turut serta dalam perayaan hari raya orang Nasrani, Yahudi atau orang-orang kafir lainnya, bahkan […]
Sikap Seorang Muslim Terhadap Hari Raya Orang-orang Kafir
SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP HARI RAYA ORANG-ORANG KAFIR Penulis: Asy Syaikh Soleh Al Fauzan hafizhahullah Di negeri kaum muslimin tak terkecuali negeri kita ini, momentum hari raya biasanya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh orang-orang kafir (dalam hal ini kaum Nashrani) untuk menggugah bahkan menggugat tenggang rasa atau toleransi – ala mereka – terhadap kaum muslimin. Seiring dengan itu, […]
Haramnya Turut Serta Merayakan Hari Raya Orang Kafir
PENGINGKARAN SALAFUSH SHALEH TERHADAP HARI RAYA ORANG KAFIR Umar Ibnul Khotthob berkata: “Janganlah kalian masuk bersama musyrikin di gereja-gereja mereka pada hari raya mereka karena kemurkaan Allah turun terhadap mereka” [Sunan al Kubro karya al Baihaqi] Beliau juga berkata: “Jauhilah musuh-musuh Allah dalam acara hari raya mereka.” [Ahkamu Ahli Dzimmah:3/1247] Ibnul Qoyyim mengatakan: Pasal: Hukum […]
MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA PADA ORANG KAFIR BISA MURTAD TANPA SADAR
MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA KEPADA ORANG KAFIR BISA MURTAD TANPA SADAR Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata: ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺘﻬﻨﺌﺔ ﺑﺎﻷﻋﻴﺎﺩ ﻓﻬﺬﻩ ﺣﺮﺍﻡ ﺑﻼ ﺷﻚ، ﻭﺭﺑﻤﺎ ﻻ ﻳﺴﻠﻢ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﻔﺮ؛ ﻷﻥ ﺗﻬﻨﺌﺘﻬﻢ ﺑﺄﻋﻴﺎﺩ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﺭﺿﺎ ﺑﻬﺎ، ﻭﺍﻟﺮﺿﺎ ﺑﺎﻟﻜﻔﺮ ﻛﻔﺮ، ﻭﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺗﻬﻨﺌﺘﻬﻢ ﺑﻤﺎ ﻳﺴﻤﻰ ﺑﻌﻴﺪ ﺍﻟﻜﺮﺳﻤﺲ، ﺃﻭ ﻋﻴﺪ ﺍﻟﻔَﺼْﺢ ﺃﻭ ﻣﺎ ﺃﺷﺒﻪ ﺫﻟﻚ، ﻓﻬﺬﺍ […]
Apakah Mandi Dapat Menjadi Pengganti Wudhu?
Soal: Wahai Syaikh yang mulia, jika seseorang mandi dengan niat sebagai pengganti wudhu, apakah mandinya ini mencukupinya untuk tidak berwudhu lagi? Jawab: Jika seseorang mandi dengan niat untuk wudhu dan dia tidak berwudhu setelahnya, maka mandinya tidak sah sebagai pengganti wudhu, kecuali mandi junub. Jika mandinya karena junub, maka tidak mengapa mandinya tadi mengganti wudhu […]